Siang tadi, ada yang "menggelitik" aku saat selesai makan siang di warung depan kantor. Ada tukang kredit keliling, "Panggil Aris bae", maksudnya Aris saja hehe... Iya, dia Aris namanya, orang Majalengka yang bertaruh keras demi sesuap nasi di rimba Jakarta ini.
Dalam barang dagangannya dia membawa daster batik, baju tidur lucu-lucu, dan beberapa handuk. Tapi, ada yang membuatku sedikit tertegun dan haru. GW SALUT DEH SAMA ORANG INI....
Dia mengkreditkan barangnya dengan sistem harian, sehari 1000 perak. Dia berjalan berkeliling dari kampung ke kampung atau dari gang ke gang. Sesuatu yang sangat membuat aku lebih bangga pada orang yang dengan lihai berjualan dengan kedua kakinya bertumpu.
Hingga, akhirnya aku pun membeli sepotong daster atas-bawah tangan buntung, dengan mencicil 1000 per hari. Dan, sewaktu temanku bilang saya mau beli cash aja ya bang, si Aris dengan lantangnya bilang "Saya gak terima cash mbak...".
Besok dan besok siang lagi aku akan bertemu si Aris untuk menyetor cicilan 1000 rupiahku, termasuk teman-temanku. Bener ya, asal ada kemauan pasti banyak jalan deh menunggu, begitu banyak yang mengadu nasib di Jakarta ini--termasuk aku--mungkin Aris adalah salah satu orang yang paling mulia daripada para pemalak atau pencopet yang berkeliaran di sini.
Kerja keras asalkan halal, berkahnya pun banyak...Amin... Aku setuju itu...!
salam salut jugo buat si Aris bae...hebat nian... ;)
Pst, Ren, baca postingan terakhir d blog gw. Cita2 gw utk mengestafet kan ke elo akhirnya kesampean jugah...hihihi